5 Fakta Mencengangkan tentang Otak Manusia
Neuron otak kita membuat dan mengirimkan pesan lebih banyak daripada pesan yang dikirim seluruh ponsel genggam di seluruh dunia.
Ada sebuah organ berkerut-kerut dengan berat sekitar 1,3 kg di dalam kepala kita dan mengontrol tiap hal yang kita lakukan. Organ ini membuat kita dapat berpikir, belajar, berkarya, merasakan emosi, mengontrol tiap kedipan, bernafas dan jantung kita berdetak. Organ menakjubkan ini adalah otak! Seorang ilmuwan terkenal, James D. Watson pernah menyebut bahwa otak merupakan “hal paling kompleks yang pernah kita temukan di alam semesta”!
Simak beberapa 5 fakta mencengangkan tentang otak kita:
Otak kita lebih cepat dan lebih hebat daripada superkomputer!
Kucing peliharaan anda berada di dapur, ia nyaris menginjak panci panas. Anda hanya punya waktu beberapa detik untuk bertindak. Dengan mengakses sinyal dari mata, otak anda dengan cepat mengkalkulasi kapan, di mana dan seberapa cepat anda harus melompat untuk menghentikannya. Kemudian otak memerintahkan otot-otot tubuh anda untuk bertindak. Pemilihan waktu anda tepat, dan kucing selamat! Tidak ada komputer yang mendekati kemampuan mencengangkan otak anda untuk menyerap, memproses dan menerjemahkan dalam tindakan informasi yang datang melalui mata, telinga dan panca indera lain.
Otak menghasilkan listrik yang cukup untuk menghidupkan bola lampu
Otak manusia mengandung sekitar 100 milyar sel mikroskopis yang disebut neuron. Ada sangat baanyaaak neuron di otak sehingga mungkin butuh waktu ribuan tahun bagi kita jika menghitung semuanya. Kapan pun kita bermimpi, tertawa, berpikir, melihat, bergerak, bernafas, dll, sinyal kimia dan listrik berlomba-lomba melewati neuron-neuron ini melalui milyaran jalur kecil neuron.
Otak kita tak pernah berhenti bekerja. Membuat dan mengirimkan berbagai pesan yang tak terhitung ke seluruh jaringan tubuh tiap detiknya. Neuron otak kita membuat dan mengirimkan pesan lebih banyak daripada pesan yang dikirim seluruh ponsel genggam di seluruh dunia. Meskipun satu neuron hanya menghasilkan sedikit daya listrik, namun jika seluruh neuron otak kita digabungkan, akan dapat menghasilkan energi yang cukup untuk menyalakan bola lampu ber-watt rendah. Bayangkan!
Kecepatan neuron mengirimkan informasi ke otak lebih dari 240 km/jam!
Seekor lalat hingap di tangan anda. Wuuussshhh… neuron sensorik di kulit anda akan meneruskan informasi ini ke sumsum tulang belakang dan otak dengan kecepatan lebih dari 240 km/jam. Otak kemudian mengirimkan neuron motorik untuk mengirimkan pesan kembali melalui sumsum tulang belakang ke tangan anda—untuk menggoyangkan tangan agar lalat terbang. Neuron motorik dapat menyampaikan pesan lebih dari 320 km/jam. Wow!
Ketika kita belajar hal baru, struktur otak berubah
Mengendarai sepeda awalnya tampak mustahil, tapi tak lama kita pun bisa menguasainya. Bagaimana bisa? Ketika kita berlatih, otak mengirim pesan “mengendarai sepeda” sepanjang jalur neuron berulang kali, membentuk hubungan neuron baru. Faktanya, struktur otak kita berubah setiap kali mempelajari sesuatu, sama seperti ketika kita mengingat hal baru. Itulah sebabnya otak bisa cerdas.
Olahraga membantu anda menjadi lebih cerdas
Sudah lama diketahui bahwa olahraga dapat membuat jantung berdetak lebih kencang. Olahraga—seperti berlari atau permainan olahraga, bagus untuk tubuh dan untuk meningkatkan mood. Baru-baru ini, para ilmuwan telah mengetahui bahwa selama beberapa waktu setelah berolahraga, tubuh kita memproduksi zat kimia yang membuat otak kita semakin siap untuk belajar. Menyempatkan untuk berolahraga setiap hari membuat kita akan lebih siap menyelesaikan tugas-tugas.
Wisnu H Ardi/LIPI
Begonia olivacea
KOMPAS.com - Temuan dua jenis begonia di Taman Nasional Gunung Leuser wilayah Sumatera Utara memberi petunjuk tentang kekayaan kawasan karst yang masih tersembunyi.
Dua begonia itu memiliki karakteristik yang khas pada daunnya. Keduanya juga merupakan spesies endemik kawasan karst Leuser, patut dilestarikan sekaligus dieksplorasi manfaatnya.
Wisnu H Ardi dari Pusat Konservasi Tumbuhan (PKT) Kebun Raya Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menemukan dua jenis begonia itu lewat kerjasama dengan Royal Botanic Gardens Edinbrugh, Inggris.
Jenis begonia pertama yang ditemukan dinamai Begonia olivacea. "Daunnya yang kusam tetapi di antara tulang daunnya ungu," ungkap Wisnu.
B livacea merupakan bunga yang mungil. Tangkai daunnya berambut jarang. B olivacea memiliki kekerabatan dengan B nuriidari Klantan dan B droopiae dari Sumatera Barat.
Jenis kedua dinamai B simolapensis. "Kalau jenis ini daunnya mengkilap," kata Wisnu saat dihubungi Kompas.com, Jumat (14/1/2015).
Tangkai daun B simolapensis panjang dan berambut lebat. Jenis tersebut tumbuh pada ketinggian 250 - 600 meter di atas permukaan laut.
Begonia simolapensis
Menurut International Union for Conservation of Nature (IUCN), dua jenis begonia yang ditemukan punya risiko rendah. Wisnu mengatakan, dua jenis begonia itu bisa dimanfaatkan sebagai tanaman hias.
Begonia yang hidup di kawasan karst secara umum punya karakteristik yang unik, yaitu daun yang lebih tebal dan kemampuan melakukan dormansi pada musim kering.
Wisnu menuturkan, B olivacea dan B simolapensis merupakan tanaman yang evergreen. Namun, pada musim kering, pertumbuhan berlangsung lebih lambat. Penemuan ini dipublikasikan di jurnal European Taxonomy.
Editor | : Yunanto Wiji Utomo |
0 komentar:
Posting Komentar