Blogger templates

Sabtu, 16 Januari 2016

Saham yang Ditawarkan Freeport Dianggap Kemahalan Ini Kata Dirut BEI

Saham yang Ditawarkan Freeport Dianggap Kemahalan Ini Kata Dirut BEI

Sabtu, 16 Januari 2016 | 13:55 WIB
 
Alfian KartonoTambang terbuka PT Freeport Indonesia, di Grasberg, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika merupakan tambang terbuka terbesar di dunia. Dalam operasinya PT Freeport Indonesia mengoperasikan puluhan haul truk untuk mengangkut material tambang dengan kapasitas angkut 240 ton hingga 320 ton.



JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Buarsa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio belum bisa menilai apakah penawaran 10,64 persen saham PT Freeport Indonesia, senilai 1,7 miliar dollar atau Rp 23,67 triliun (kurs 13.900), kemahalan atau tidak.

"Saya enggak tahu itu mahal atau enggak karena belum lihat hasilnya," ujar Tito saat ditemui usai acara Pertemuan Tahunan Pelaku Industri Jasa Keuangan di Hotel Kempinski, Jakarta, Jumat (15/1/2016) malam.

Namun, tutur dia, bila mengacu kepada pernyataan Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli, saham Rp 23,67 triliun itu angka yang murah.

"Berdasar penjelasannya Pak Rizal Ramli, itu murah. Pak Rizal Ramli kan bilang itu (Freeport) cadangan terbesar di dunia lebih besar dari cadangan Amerika, makanya itu murah," kata Tito.

Sebelumya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Mariani Soemarno sangsi, nilai valuasi saham PT Freeport Indonesia sebesar 10,64 persen mencapai 1,7 miliar dollar AS atau setara Rp 23,63 triliun (kurs 13.900).

Rini mengatakan, sejauh ini pihaknya belum berkesempatan untuk membahas lebih jauh rencana pembelian saham Freeport, meski surat pernyataan minat sudah dilayangkan ke Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) jauh-jauh hari.

Sementara itu Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, banyak Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang tertarik membeli saham yang ditawarkan Freeport.

Namun tutur dia, hingga kini pemerintah belum menunjuk BUMN mana yang akan membeli saham tersebut.
Penulis: Yoga Sukmana
Editor: Bambang Priyo Jatmiko

0 komentar:

Posting Komentar